Malu Tanpa Jumlah Juz

Apakah kemunafikan mu pernah bicara ?
Ia semakin malu saat diabaikan
Saat terpaksa memalsukan pengakuan

Kalam Tuhan Ku
Bertutur dengan sebenar-benar penuturan
Dengan sebaik tata bahasa
Dengan seanggun bait yang mengalun
Tiada aku sanggup menahannya terlalu lama dalam ejaan terbata-bata

Duhai kalimat syahdu penyejuk jiwa
Sihir yang mengungguli seluruh penyihir, menyihir bangsa jin sehingga taajub,
Menundukan,
Menafikan kekafiran, meneguhkan iman
_"innaa sami'naa Qur'aanan 'ajabaa.. Yahdii ilarrusydi fa aamannaa bih"_

Lembutkan juga daku,  wahai Nabi
Dengan bacaanmu
Yang merdu, melelapkan setiap pemangsa,  menundukan setiap pencekal

Kesertaan dari rakaat ke rakaat
Memikat khusyuk

Adakalanya jiwa menyalahkan
Mengapa tak memilih diam, untuk mengeja dengan seksama
Untuk menyelam semakin dalam,
Lautan wahyu yang kaya harta

Tiadalah salah
Sebab pengamalan atas apa yang dipesankan
Menuntutmu untuk tidak pernah diam
Memandu setiap perilaku
Mengarah pada tujuan yang tidak salah

Aku mengharamkan lalai bersamai diri
Aku malu tanpa jumlah juz, lagi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBAGAI INSTRUKTUR KAMMI (1)

Harusnya, Munadzomun Fii Syu'unihi

SEBAGAI INSTRUKTUR KAMMI (2)