Kampung Santri di Lapas Pemuda
Banyak orang disandra stigma negatif mengenai Lapas dan warga binaan, seolah tak dapat lepas keduanya dari jerat kejahatan, pelanggaran dan tindak kriminal merugikan. Namun, persepsi itu akan runtuh seketika melihat aktifitas warga binaan yang berkelindan sangat erat dengan Al Qur'an. Komunitas Nirunabi telah membuktikannya sejak 2017 lalu, membersamai proses hijrah warga binaan, menyambut penyesalannya, menuntun kesungguhannya, saling bergenggaman meraih kebaikan dalam hidup.
Kali ini di Lapas Pemuda Tangerang, pemandangan yang mulai terbiasa bagi kami itu, bertambah kuat menggurat kesan; para WBP begitu gigih membina diri, begitupun pihak Lapas yang sangat loyal memfasilitasi. Lapas yang berdiri kokoh di tengah kota Tangerang ini, rupanya juga difungsikan sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah setempat. Mengingat usianya yang hampir 1 abad, sebagai peninggalan pemerintah Hindia Belanda. Maka tak heran jika konstruksi bangunannya masih khas pemerintah kolonial. Tahun 1927 lalu, Lapas ini digunakan sebagai tempat memenjarakan bangsa Belanda dan Pribumi, lalu sempat digunakan sebagai penampungan Cina pedalaman pada masa pendudukan Jepang.
Tersebutlah blok C sebagai Kampung Santri, tempat dimana 700 an warga binaan muslim bersungguh-sungguh menyempurnakan taubat. Jumlah 700 santri ini, tentu belum ada 1/2 nya dari jumlah keseluruhan warga binaan yang mencapai 3000 sekian itu.
Layaknya di sebuah pesantren, jadwal belajar agama lengkap terpampang, guru-guru didatangkan, kegiatan keagamaan diselenggarakan. Blok santri begitu kondusif menjadi sarana Hijrah warga binaan. Bahkan, pihak Lapas juga menyediakan sistem paket penyetaraan utk jenjang SD, SMP, SMA serta Sekolah Tinggi Ilmu Hukum bagi yang ingin menempuh Sarjana. Semua fasilitas ini bisa diperoleh dalam Lapas, sambil menghabiskan masa tahanan.
Kami disambut pak Slamet, penanggung jawab pesantren dibawah koordinasi pak Tomy selaku subsie Bimaswat. Ia menuturkan, bagaimana antusiasme para santri ketika belajar, semangatnya yang seringkali mengalahkan para Ustadz. "Kapan mulai kesini, kapan ? .. nih senin selasa pagi yah, yah.." tutur pak Slamet, menyambut kehadiran tim Nirunabi. Pihak Lapas, yang diwakili oleh Pak Tomy dan Pak Slamet itu menyambut lapang kedatangan Nirunabi untuk menjadi bagian dari mereka. Walau jadwal pembinaan telah padat, mereka yakin bahwa kegiatan positif yang digalakan akan menambah kesibukan warga binaan sehingga membangun kesehatan mental mereka.
Kedatangan Nirunabi kali ini menggandeng YBM PLN dalam rangka realisasi program Dakwah, Bina Santri Lapas yang akan difokuskan pada program Tahfidz Lapas.
Tangerang, 28 Februari 2020
ER
Komentar
Posting Komentar