Perempuan: Menyikapi Kehendak
Demi cita-cita, kamu harus terjatuh-jatuh dan mungkin akan banyak merasa perih. Karena bisa jadi, yang diinginkan itu terlalu mahal, sehingga harus dibayar dengan harga yang sesuai. --xxxx---- *** Aku berencana mengirim pesan kepada Bapak, dengan pengakuan paling jujur. Dengan pernyataan prinsipil bahwa nasib adalah hasil dari pendidikan dan cita-cita, yang diijabah dalam bentuk Qadarullaah . Ikhtiar tidak boleh rentas, harus ditempuh sampai tuntas, dengan cara yang patut. Begitu pesan bapak, 5 tahun lalu. Memang aku tidak pernah mengerti, bagaimana seorang perempuan memperjuangkan pilihan-nya. Walau belakangan telah ku tulis dalam sebuah artikel, tentang memantaskan diri dengan taqwa dan secara sungguh-sungguh beriman kepada yang tersembunyi, yang tidak kasat mata (ghaib), sesuai tuntunan Gusti Allah dalam Qur'an surat Al-Baqoroh ayat 2. Perempuan dianggap aib, jika bersikap seperti laki-laki terhadap pilihannya. Padahal sejarah telah mencatat nama Khadijah se...