Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

KAMMI dan "sumu" Jakarta-ku

Aku Selagi dalam masanya, aku ingin tetap hidup menjadi  KAMMI dominan. Yang produktif tanpa membuang waktu, tanpa membuang desah di tengah deru. Hasrat detik-detik ku, adalah ribuan karya sepenuh sadar, yang disengaja, yang tertuju mulia. Aku ber-asa, menyambung nafas, di luar Jakarta sana.  Menegakkan pengabdian, menyita jam demi jam untuk segala yang ada dalam tangan, pikir, dan rasa ridlo ku. Ibu kota bagiku, laksana menyerahkan diri pada ketidak becusan pengelola kota, pada pejabat yang gagal berdiri, yang terperangkap, yang tersekam dalam bingungnya; akan diapakan fatahillah ini. Sebagian orang bermimpi, urban, untuk hidup yang layak. Tapi kelayakan hidup bagiku jauh tidak layak jika distandarkan pada materi dan modernisasi. Ber-KAMMI bagi ku adalah karir, yang berjenjang yang bertujuan, yang menghasilkan. Yang aku cintai sebagai jalan menuju pulang. Pulang kepada Allah. Ber-KAMMI aku sungguhi, karena tiada permainan yang boleh diketengahkan dalam hidup, dalam me...